Kamis, 07 April 2016

Makalah Pendidikan Agama Kristen tentang Pacaran Beda Agama

Sempat bingung sama pembahasan materi makalah tentang Pacaran Beda Agama.
Tapi untung aja ada banyak website yang mendukung penyusunan makalah :D
Udah ada di daftar pustaka kok, terimakasih ya atas informasinya.
Daripada gak kepakai lagi ini makalah, nih aku share buat yang butuh pemahaman, hehe.


I.  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perbedaan di antara setiap agama, akan tetap menjadi perbedaan dan selama-lamanya begitu. Tetapi hal ini tidak sama dengan pengertian bahwa agama mesti memisahkan. Perbedaan itu dapat mungkin disatukan kalau kedua orang saling mengerti, memahami dan mengenal perbedaan kemudian memutuskan untuk saling menghormati. Tetapi hal ini selalu menjadi tugas berat kalau kedua pihak selalu mempermasalahkan dan mencari pembedaan dan bahkan saling menjatuhkan keyakinan pasangannya.
Pembicaraan mengenai agama memang kadang terasa mengganggu. Hal ini benar kalau dikatakan di awal pacaran. Akan tetapi, merupakan suatu konsekuensi kalau pada beberapa waktu sesudahnya pembicaraan mulai mengarah ke hal beda agama itu, karena memang itu akan dihadapi berdua, baik selama pacaran, maupun kemudian kalau akhirnya memilih hidup bersama dalam lembaga perkawinan.(Msfmusafir t.thn.)
Pembicaraan mengenai agama bukanlah suatu tuntutan, melainkan membuka mata pasangan yang berpacaran bahwa sejak semula perbedaan itu ada. Penyadaran dari awal perkenalan adalah wajar sebagai bentuk hubungan yang sehat dan dewasa.perbedaan yang dibicarakan dan akhirnya diterima merupakan bentuk kesepakatan untuk saling menghormati dan selanjutnya tidak mempermasalahkan perbedaan itu sebagai alasan untuk bertengkar atau berpisah.
Masalah pacaran di zaman sekarang ini tampaknya menjadi gejala umum dikalangan para remaja. Bahkan pacaran menjadi sebuah identitas dikalangan para remaja. Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Namun justru sebaliknya bagi yang tidak memiliki pacar di anggap sebagai orang “kuper” atau kurang pergaulan. Karena itu, mencari pacar di kalangan remaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga menjadi kebutuhan sosiologis.
Maka tidak heran, kalau mayoritas remaja sekarang ini sudah memiliki teman spesial yang di sebut”pacar”.(Albukori 2008) Dengan pertimbangan yang demikian, kami akan membahas sedikit tentang Pacaran Beda Agama.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Berpacaran?
2.      Menurut Alkitab, Mengapa Pacaran Beda Agama Itu Dilarang?
3.      Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Dengan Beda Iman?
4.      Apa Resiko Pacaran Beda Agama?
5.    Apa respon yang benar dari orang beriman dalam menanggapi bahwa memang pacaran beda agama itu salah?
1.3.  Tujuan
1.      Supaya tahu akan tujuan pacaran.
2.      Supaya tahu kehendak Tuhan bahwa pacaran beda agama itu salah.
3.      Supaya tidak kecewa/ menyesal jika sudah terlanjur.
4.      Supaya tahu alasan yang menjadikan pacaran beda agama itu tidak diperbolehkan.


II. PEMBAHASAN MENURUT PANDANGAN IMAN KRISTEN
2.1. Apa Itu Berpacaran?
Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang lebih dikenal dengan pernikahan. Atau bisa disebut juga dengan hubungan yang dijalani sebagai kesempatan untuk mengenal lebih jauh seseorang yang akan menjadi suami atau istri dikemudian hari.
Pacaran adalah rasa senang dari suasana ketika berdua dan ada perasaan bergelora yang timbul dari keadaan pertemuan, seolah-olah ada arus listrik pada kedua insan yang berlainan jenis dan keadaan inilah yang disebut pacaran. (Singgih D t.thn.)
Menurut Dr. Boyke, pacaran adalah perasaan jatuh cinta bagi seorang dapat menjadi ekstrim dan penting, saat sulit untuk menunjukkan dengan tepat apa yang menjadi tanda-tanda cinta bagi orang-orang tertentu. Puncak dan lembah tampaknya menjadi arti penting, dan perasaan dapat berubah mencoba menerima kemampuan membaca pikiran dan hati apa yang mereka rasakan ketika jatuh cinta. (Dian Nugraha t.thn.)
Berpacaran merupakan tahap lebih mengenal untuk mengarahkan tujuan pada pernikahan antara remaja putera dan remaja puteri sehingga remaja putera tidak memandang remaja puteri sebagai objek kenikmatan. Berpacaran yang sopan dan terpuji sangatlah didambakan oleh semua individu dimana berpacaran yang sopan adalah bilamana remaja putera mencintai seorang remaja puteri harus mempunyai keberanian dalam mengutarakannya dan mereka mempunyai kesepakatan untuk berpacaran. 
Pada dasarnya berpacaran yang sopan dan terpuji adalah berpacaran yang bertanggungjawab dalam arti perkenalan kepada orangtua disaat remaja putera datang ke rumah remaja puteri. Selanjutnya menjalani masa berpacaran dengan saling menyayangi, setia, membangun dalam studi dan karir serta pengenalan akan Tuhan Yesus.
Yang perlu diketahui remaja bahwa berganti-ganti pacar adalah dosa. Memutuskan hubungan dan mencari yang lebih baik memang itu mengasyikkan. Tetapi yang jelas menyakitkan dan melukai hati bagi yang ditinggalkan. Banyak orang menjadi trauma pacaran, bahkan ada yang tidak menikah. Intinya merusak hidup orang lain inilah dosanya dan yang terpenting adalah menjaga Kekudusan Tubuh.
Pada masa masa berpacaran tidak semata-mata memuaskan nafsunya (berpelukan, ciuman, bersetubuh), tetapi bagaimana remaja itu mengendalikan keinginan daging mereka yang menggebu-gebu. Dapat dilihat dalam 1 Korintus 6:19 bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Oleh karena itu remaja harus menjaga kekudusan tubuh mereka dari keinginan yang menyesatkan untuk dapat hidupkudus. Ketahuilah, jika ia benar-benar tulus mencintaimu dengan KASIH dari TUHAN, maka ia TIDAK AKAN merusak kehormatan seseorang”. (Pristianku 2014)

2.2. Menurut Alkitab, Mengapa  Pacara Beda Agama Itu Dilarang?
Pertanyaan tentang pacaran beda iman atau pacaran beda agama sepertinya merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan, dan jawabannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena walaupun sudah jelas apa yang tertulis di Alkitab, masih banyak orang yang tidak setuju. Ada satu bagian dalam Alkitab yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu dalam
2 Korintus 6:14, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Pesan dari ayat ini jelas, bahwa dalam memilih pasangan hidup, kita harus memiliki pasangan yang satu iman. (Kompasiana.com t.thn.)

2.2.1. Apa artinya satu iman?
Satu iman yang dimaksudkan di sini adalah satu iman dalam Yesus Kristus. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya, bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki satu iman, selain daripada iman kepada Yesus Kristus berarti berbeda.

2.2.2. Alasan mengapa harus mempunyai pasangan yang satu iman
Selain memang kita menuruti apa kata alkitab tentang pasangan yang seiman, ternyata firman ini mempunyai alasan yang jelas. Kalau kita lihat dari sejarah bangsa Israel, mereka seringkali jatuh pada penyembahan berhala karena pasangan mereka yang tidak seiman, yaitu pasangan dari bangsa lain. Padahal Tuhan sudah berfirman agar mereka tidak mengambil pasangan dari bangsa lain selain bangsa Israel agar mereka tidak turut menyembah allah - allah bangsa lain. Raja Salomo pun yang dikatakan sebagai orang yang paling bijak ternyata jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala pada akhir hidupnya (1 Raja2 11:1-13). Kalau Salomo yang begitu bijak saja bisa jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri - istrinya, bagaimana dengan kita?
Alasan lain adalah karena dalam suatu hubungan pernikahan, bukan hanya sekedar tentang cinta antara seorang laki - laki dan seorang perempuan, tetapi juga tentang bagaimana hubungan tersebut mempunyai dasar yang teguh, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Seperti kapal yang tidak boleh mempunyai dua orang Nakhoda, demikian juga hubungan pernikahan yang tidak boleh berdasarkan dua iman yang berbeda karena nantinya tidak mempunyai arah yang jelas. Lagipula saya yakin setiap dari kita pasti menginginkan pasangan kita, yang adalah orang yang paling dekat dengan kita di dunia ini juga diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hubungan yang tidak dilandaskan oleh kasih kepada Yesus Kristus sangatlah berbahaya, oleh karena itu baiklah kita mempunyai pasangan yang satu iman, iman dalam Yesus Kristus.

2.2.3.  Yesus mengasihi semua orang, Mengapa hanya boleh sama yang satu iman?
Ya, benar sekali bahwa Yesus mengasihi semua orang dan ingin semua orang diselamatkan, oleh karena itu kita harus mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Bertemanlah dengan siapa saja agar kasih Kristus dalam diri kita dapat terpancar kepada semua orang, namun dalam masalah memilih pasangan hidup firman Tuhan katakan mutlak harus satu iman. (TanyaAlkitab.com 2012)

2.3. Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Dengan Beda Iman?
Yang menjadi masalah tentu jika memang sudah terlanjur pacaran beda iman. Saya hanya bisa bilang, break dulu hubungannya, buat dia satu iman dulu kalau benar - benar mau sama dia, lalu pacaran lagi kalau memang sudah satu iman. Kalau memang tidak bisa menjadi satu iman maka lebih baik ditinggalkan dan mencari yang satu iman. Memang terkesan seperti memaksa, tetapi jika memang mau dengan orang tersebut ya memang harus seperti itu karena kita mutlak harus mempunyai pasangan yang satu iman, ingat dalam amanat agung Tuhan Yesus Kristus?(TanyaAlkitab.com 2012)
Matius 28:19, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Dengan demikian selain kita mendapatkan pasangan yang seiman, kita juga turut memenuhi amanat agung ini, ketika memang Anda sudah jatuh dalam pacaran ataupun tidak, Anda harus bisa jadi berkat bagi pasangan kalian supaya mereka bisa melihata bahwa Yesus itu ajaib dalam hidup kalian, dan Yesus seorang Tuhan yang layak di sembah.
Jadi jika jatuh dalam hubungan dengan agama lain, itu waktu Anda menjadi berkat untuk pasangan Anda dan suatu keharusan mengenalkan pasangan bahwa Yesus adalah Tuhan lewat cara hidup, serta perkataan sehari-hari. (Kompasiana.com t.thn.)

2.3.1. Jika dia mau ikut kita bagaimana?
Pada dasarnya adalah pastikan dia benar - benar percaya dan mengalami Yesus terlebih dahulu, baru pacaran. Jangan sampai dia ikut agama Kristen karena mau bersama dengan kita saja, karena menurut saya bukan status sebagai Kristen yang penting, yang penting adalah bagaimana seseorang tersebut telah mengenal dan mengalami Yesus sehingga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Percuma seseorang pindah agama Kristen kalau tidak mengenal Yesus terlebih dahulu. Memang terdengar sedikit sulit, oleh karena itu disarankan untuk memilih pasangan yang memang sudah mengenal dan mengalami Yesus. Jangan hanya melihat dari rupa saja, tetapi juga bagaimana imannya terhadap Yesus Kristus.

2.4.  Apa Resiko Pacaran Beda Agama?
Risiko ada ketika antara pasangan yang berpacaran kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih jauh, yaitu pernikahan, karena pacaran tidak pernah menuntut untuk menanggung risiko tekanan dari keluarga, tekanan karena telah mempunyai keturunan, atau tekanan publik (karena risiko bercerai, berpisah,dll). Pacaran akan selalu dipandang sebagai tahap untuk mencocokkan dan mencari, bukan untuk memilih secara definitif. 
Resiko baru muncul kalau rambu-rambu dalam berpacaran dilanggar dan dinodai dengan perbuatan yang belum boleh dan akhirnya berakibat fisik dan sosial, yaitu hamil. Selain itu, pacaran akan menjadi tekanan kalau dinodai oleh hubungan seks yang mengharuskan,misalnya pihak perempuan, untuk tidak dapat memilih yang lain, karena sudah dengan laki-laki yang pernah berhubungan intim dengan wanitanya. Artinya, seorang dipaksa memilih karena sudah kepalang basah.
Akibat dari pelanggaran aturan main pacaran ini pada semua pasangan dan khususnya pada pasangan beda agama adalah keharusan untuk memilih sesuatu yang belum tentu dapat menguntungkan dan membahagiakannya. Pilihan karena terpaksa sering pada akhirnya akan berbuah pemaksaan-pemaksaan berikutnya. Ini yang perlu dipertimbangkan dari semula.
Jika setiap orang diperbolehkan berpindah agama hanya karena pasangan Anda beda agama, apakah selama ini cara hidup beragama Anda tidak lebih dari menjalankan formalitas, aturan dan hukum saja? Apakah Anda tidak pernah merasakan suatu hubungan mendalam dengan Tuhan kita melalui cara khas Anda sebagai orang Kristen?Apakah selama ini hidup beragama sebatas melanjutkan kepercayaan orang tua dan hanya itu? Kalau demikian, mungkin tidak heran kalau seseorang dengan mudah berpindah, karena selama hidup tidak pernah merasakan hubungan kasih yang mendalam dengan Tuhan sebagai orang Kristen.
Sebagai orang Kristen, kita harus percaya sebagai pribadi bahwa di luar Kristus, tidak ada keselamatan. Dia satu-satunya jalan. Yohanes 14:6 “...Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Lalu bagaimana jika hidup diluar Kristus? Galatia 5:4 “Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup diluar kasih karunia.”; 1 Yohanes 5:12 “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup;barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.” Ada juga tertulis dalam Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Dari ayat-ayat tersebut bahwa jelas sekali beresiko jika kita hidup diluar kasih karunia yang Tuhan telah beri dalam hidup, jika tidak ada Tuhan dalam hidup Anda, darimana Anda mendapatkan suatu kekuatan untuk bertahan hidup jika tidak karena Tuhan? Karena hanya Tuhan sajalah yang sanggup untuk menolong dan memberikan kekuatan.

2.5. Apa respon yang benar dari orang beriman dalam menanggapi bahwa memang pacaran beda agama itu salah?
Yeremia 29:11Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Hidup mengikut Kristus bukanlah jaminan untuk hidup tanpa penderitaan dunia. Percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalahrancangan Tuhan yang terbaik. Bersama Yesus ada damai sejahtera. Ada sukacita yang berasal dari Allah. Pasangan yang benar akan menguatkanmu dengan Firman Tuhan, setia dan turut berdoa bersamamuuntuk melewati segala tantangan hidup. (pacarankristen.com 2014)
Bagaimana jika seseorang tidak memegang kebenaran Firman?
"Suami ngga bisa nafkahin istri! Cerai! Pokoknya gue balik ke rumah ortu gue!"
"Ke orang pinter itu yuk sayang, katanya dia bisa nyembuhin sakit yang aneh-aneh."
"Sayang, karena kita belum punya anak dari hubungan kita, saya harus menikahi si A untuk mendapatkan keturunan."
Mungkin kamu akan memberikan ayat Alkitab Yeremia 29:11, dan pasanganmu akan berkata, "itu kata Tuhan loe, bukan Tuhan gue".

Bahkan dia memberikan ayat-ayat balasan di agamanya yang jelas-jelas bertentangan dengan kebenaran Firman misalnya mengenai perceraian dan perintah dari "tuhan" nya yang bertentangan dengan prinsipmu.
Apa yang akan kamu lakukan? Berdebat lagi masalah agama? sudah terlambat. Mazmur 127:1 “Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal  kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.”
Yesus Kristus adalah dasar dari keluarga. Tanpa Yesus, segala sesuatu mudah diruntuhkan.
III.  PENUTUP
3.1.        Kesimpulan
Semua agama mempunyai kekhasan dan ciri-cirinya sendiri yang jelas membedakan cara orang berelasi dengan Tuhan. Agama memang sering diturunkan dari orang tua, tetapi mudahkah kita menghilangkan atau mengubah apa yang sudah kita pahami sebagai benar dan apa yang selama ini paling cocok dengan irama hidup kita? Beda cara beda pula rasa keagamaannya.
Apakah kita dapat dengan mudah menyembah patung Buddha kalau sebelumnya mengenal pun tidak? Atau mudahkan bagi kita menerima kebiasaan sholat dalam waktu-waktu tertentu sepanjang hari? Yang lebih dalam Apakah mudah bagi kita meninggalkan sesuatu yang selama ini kita percaya, telah memberi segalanya bagi kita, seorang pribadi, yaitu Yesus Kristus?
Jika pacaran hanya main-main saja dengan orang yang berbeda agama lebih baik tinggalkan semua harapan untuk tidak berpacaran dengannya, tetapi bertemanlah saja dengan setiap orang meskipun berbeda agama, dan biarlah Anda menjadi Terang dan Garam di dunia ini, agar setiap orang yang mengenal Anda, bisa melihat Yesus dalam hidup Anda. Sesuai dengan yang tertulis dalam Matius 5:16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

3.2.         Saran

Keputusanmu akan menentukan masa depanmu, berjalan dalam kasih karunia dan perkenanan Tuhan atau berjalan ke arah sebaliknya.
Jika kamu berkata kamu MENCINTAI Yesus, TAATLAH pada Firman-Nya. Siapa yang lebih kamu cintai? Yesus atau pasanganmu yang belum berkenan bagi-Nya?
Yesus memberikan hidupNya untukmu, mati di kayu salib demi kamu, karena cintanya yang KEKAL kepadamu. Jangan sia-siakan hidupmu demi cinta dunia yang tidak kekal.
Pilihlah orang yang  juga memilih Tuhan Yesus. Ini tidak menentang asas toleransi antar umat beragama karena memang kita berhak memilih pasangan hidup yang juga mencintai Tuhan Yesus.
Coba perluas pergaulan, jangan pernah menghindar dari persekutuan, tetap percaya bahwa Tuhan pasti memberikan pasangan yang terbaik untuk kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah supaya kita mendapatkan pasangan hidup yang benar - benar seimbang dengan kita. Jangan ada lagi kompromi, percaya pada janji Tuhan.Tuhan Yesus memberkati.

IV. DAFTAR PUSTAKA
Juni 2014. http://www.pacarankristen.com/2014/06/pacaran-beda-agama-boleh-gak-sih.html.
Desember 2012. http://www.tanyaalkitab.com/2012/12/pacaran-beda-iman-menurut-alkitab.html.
http://www.kompasiana.com/kevinkone211/pacaran-beda-agama_550a34f88133111278b1e12c.
Albukori, Jefri. Sekumtum Mawar Untuk Remaja. Jakarta: Pustaka Al Mawardi, 2008.
Dian Nugraha, Dr.Boyke. apa yang ingin di ketahui remaja.
Msfmusafir. Msfmusafir. https://msfmusafir.wordpress.com/2009/03/10/pacaran-beda-agama-mengapa-dibicarakan/.
Pristianku. Pristianku. Februari 2014. http://pristianku.blogspot.co.id/2014/02/saya-adalah-orang-yang-pernah-menyakiti.html.
Singgih D, Gunarsa. Psikologi Untuk Muda-Mudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar